News Update :
Home » » Teknik Palpasi Rektal pada Ternak Bunting

Teknik Palpasi Rektal pada Ternak Bunting

Penulis : Unknown on Friday, October 23, 2015 | 10/23/2015 06:42:00 PM

 Dalam usaha pembangunan Peternakan Kesehatan dan reproduksi ternak menjadi faktor penting dalam mendorong populasi dan pertumbuhan/perkembangan ternak. Karena dari reproduksi maka akan tumbuh genari baru/individu ternak baru.
Kecepatan pertumbuhan ini sangat di tentukan:
1) Kondisi ternak yang dapat di nilai dari Body Condition Scorer (BCS).
2) Kondisi kesehatan dan normalitas organ reproduksi.
3) Keberhasilan fertilisasi baik kawin secara alami maubun melalui teknik Inseminasi Buatan (IB).

Untuk mengetahui kondisi status kesehatan organ reproduksi ternak khususnya sapi, maka perlu mempelajari teknik palpasi rektal, dengan tata cara pelaksanaan sebagai berikut :

1) Pemeriksa memekai pelindung sepatu boot, pakaian praktek lapangan berlengan pendek.
2) Memakai sarung tangan plastic.
3) Kuku pemeriksa harus dipotong tumpul, rata, licin dan tidak boleh memakai cincin.
4) Melakukan pemeriksaan dengan tangan kanan atau kiri sesuai kebiasaan.
5) Waspada terhadap sepakan (tendangan) kaki sapi yang biasanya. terjadi menjelang atau waktu tangan dimasukkan ke dalam rectum.
6) Sarung tangan plastik harus dilicinkan dengan sabun.
7) Tangan dimasukkan kedalam rectum dalam bentuk mengerucut dan diteruskan sampai melampaui organ reproduksi. Apabila feses banyak maka perlu dikeluarkan terlebih dahulu.

Rasakan setiap perubahan-perubahan pada organ reproduksi. Seorang petugas inseminar sebelum melakukan Inseminasi Buatan (IB) sebaiknya melakukan palpasi rectal untuk mengetahui lebih jauh tentang status estrus dan kondisi pada uterus. Karena jika ternayata di dalam uterus telah terdapat fetus maka jika di IB akan menyebabkan abortus.

Lebih lanjut teknik palpasi rectal sabagai dasar Teknik Pemeriksaaan Kebuntingan (PKB), Melalui teknik PKB maka dapat mendeteksi lebih dini terhadap status kebuntingan, sekaligus mengetahui kondisi reproduksi sapi. Pemeriksaan Kebuntingan melalui palpasi rectal, merupakan cara pemeriksaan yang sederhana, namun membutuhkan ketrampilan dan latihan yang intensif sehingga petugas PKB mampu mendiagnosa kebuntingan, sekaligus menentukan umur kebuntingan, mengetahui posisi fetus dan memprediksikan kelahiran. Dengan demikian maka dapat di prediksikan kondisi kebuntingan sapi, sekaligus dapat mencegah kondisi gangguan reproduksi maupun gangguan kelahiran pada sapi saat melahirkan.

Suatu pemeriksaan kebuntingan secara tepat dan dini sangat penting bagi program evaluasi keberhasilan inseminasi buatan (IB). Keterampilan untuk menentukan kebuntingan secara dini sangat perlu dimiliki oleh setiap petugas pemeriksa kebuntingan. Selain ketrampilan menentukan kebuntingan perlu juga menetukan umur kebuntingan dan ramalan waktu kelahiran dengan ketepatan beberapa hari sampai satu dua minggu tergantung pada tingkat kebuntingan.

Kebuntingan pada sapi dapat didiagnosa melalui palpasi rectal dan penentuan kadar progesterone dalam serum darah. Darah dapat diambil pada hari 21 sampai 24 sesudah IB untuk diperiksa di laboratorium dengan metode radioimmunoassay (RIA) atau metode ELISA.
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by belajaratr | Support by creating website | Powered by Blogger