News Update :
Home » » Cara Membuat Silase Tebon Jagung dan Rumput Gajah Sebagai Metode Pengawetan Hijauan

Cara Membuat Silase Tebon Jagung dan Rumput Gajah Sebagai Metode Pengawetan Hijauan

Penulis : Unknown on Friday, June 10, 2016 | 6/10/2016 11:18:00 AM

Cara Pembuatan Silase Tebon Jagung sebagai antisipasi saat panen tebon Berlimpah dan Persediaan Pakan Hijauan Saat Kemarau Panjang


Silase Tebon Jagung dan Rumput Gajah. Pada prinsipnya pembuatan silase dengan bahan baku rumput gajah maupun tebon jagung adalah sama. Tetapi untuk hasil yang terbaik terutama dalam hal kandungan nutrisinya lebih direkomendasikan menggunakan tebon jagung. Meskipun harganya mahal, tebon jagung memiliki kandungan gizi yang lebih baik daripada rumput gajah. Tetapi jika didaerah anda hanya tersedia rumput gajah atau harga tebon terlalu tinggi maka pilihan pembuatan silase dengan rumput gajah menjadi satu-satunya alternatif.

        Untuk diolah menjadi silase tebon dibutuhkan tebon dengan maturity atau umur panen yang agak tua karena kandungan airnya sudah tidak terlalu banyak. Pengawetan rumput maupun tebon dengan membuatnya menjadi silase salah satu tujuannya adalah sebagai antisipasi kemarau karena seperti yang sering terjadi sepanjang tahun kondisi kemarau bisa berubah-ubah kadang waktunya panjang kadang waktu kemarau pendek. Sebagai antisipasi kemarau yang panjang inilah kita butuh membuat silase saat panen tebon jagung maupun rumput gajah berlimpah. Dengan penyimpanan  bentuk segar berupa silase  ini, maka kualitas gizinya tidak menurun secara dratis ketika digunakan 2 – 6 bulan kemudian bahkan kita bisa menyimpan silase ini sampai selama 1 tahun lebih.

Kandungan Nutrisi Tebon Jagung 

No. Jenis bahan BK(%) PK(%) LK(%) SK(%) TDN(%
1.   Tebon jagung 34-56      91,1               10,7               2,1               30,5                 59
2.   Tebon jagung 56-70      92,2                 9,9               1,9               29,6                 54,3
3.   Tebon jagung 99-112    91,3                 9,2               2,3               25,7                 49,6

Sedangkan kandungan nutrisi rumput gajah adalah 19,9% bahan kering; 10,2 % protein kasar; 1,6% lemak; 34%,2 serat kasar; 11,7% abu; dan 42,3% bahan esktrak tanpa nitrogen.


Berikut cara membuat Silase 

Bahan dan Alat:
  • Tebon Jagung atau Rumput gajah
  • Dedak padi atau kalau tidak ada bisa menggunakan tepung gaplek
  • Tetes Tebu / Molasses
  • Chopper atau Arit / Sabit
  • Sekop/Pengaduk
  • Silo
  • Kantong Plastik
Proses Pembuatan Silase
  • Langkah pertama adalah memotong-motong tebon jagung atau rumput gajah dengan panjang sekitar 5 cm
  • Setelah proses chopper atau pemotongan tebon selesai, campurkan bahan yang lain yaitu dedak padi/tepung gaplek dengan dosis takaran 4% dari berat tebon yang dibuat silase. Sedangkan untuk takaran tetes tebu atau molases adalah sekitar 2 % dari berat bahan baku silase. Selanjutnya aduk campuran tersebut secara merata.
  • Masukkan bahan-bahan yang sudah tercampur secara merata ke dalam silo/kantung plastik dan dipadatkan.Standar ukuran standar kepadatan: 650kg harus dapat masuk dalam silo ukuran 1 meter kubik dengan cara diinjak injak 
  • Silo atau kantong plastik atau ember khusus harus ditutup rapat dan tidak boleh ada lubang udara. Tutup atas ditindih dengan karung-karung berisi tanah atau pasir. Biarkan proses ini lebih kurang selama 21 - 23 hari.
  • Setelah waktu fermentasi mencukupi maka silase tebon jagung / rumput gajah ini sudah bisa diberikan pada ternak sapi maupun kambing dan domba. Salah satu tanda bahwa proses pembuatan silase berjalan baik dan silase berhasil/bagus akan ditandai dengan tidak adanya jamur dan baunya asam. Jika tidak dipakai dan dipastikan kondisi silase baik (berhasil) maka silase dapat disimpan sampai saat dibutuhkan. 
  • Dengan penyimpanan yang benar-benar kedap udara kita dapat menyimpan silase sampai lebih dari 1 tahun, hanya saja perlu diperhatikan penyusutan berat silase selama penyimpanan jika terlalu lama karena berpotensi menjadikan pakan silase jadi bernilai mahal dan tidak ekonomis lagi.
  • Jika akan diberikan pada ternak sapi maka cara pengambilan silase yang baik adalah harus secara cepat dan segera diutup kembali
  • Sebaiknya Silase yang sudah dikeluarkan dari silo langsung diberikan ke ternak Note:
  • Jika memungkinkan maka salah satu cara untuk memaksimalkan proses silase, silo plastik menjadi menurut penelitian LIPI harus diikat atau divakum kemudian diperam (diinkubasi) selama 21 sampai 30 hari.
  • Untuk mencapai kandungan air yang ideal dalam pembuatan silase maka diperlukan perlakuan pendahuluan terhadap bahan, baik untuk menurunkan kandungan air  (terutama pada hijauan) dengan pelayuan maupun untuk meningkatkan kandungan air dengan penambahan air pada bahan. 
  • Estimasi kandungan air bahan baku untuk aplikasi tingkat lapangan sangat tergantung pada kemampuan dan pengalaman pembuat silase. 
  • Berdasarkan pengalaman dapat ditentukan lama pengeringan atau jumlah air yang perlu ditambahkan agar diperoleh kondisi pembuatan silase yang ideal.
  • Secara sederhana jumlah air yang ditambahkan dapat ditentukan dengan membagi kandungan bahan kering awal dengan bahan kering akhir yang ingin dicapai dan hasilnya dikurangi jumlah kadar air.
Ciri-ciri Silase Yang Baik
  • Jika dicium, silase yang baik baunya akan asam dan agak wangi
  • Tekstur tebon lembut
  • Tidak tercium bau busuk
  • Tidak ditumbuhi Jamur
  • Apabila dirasa akan sedikit asam dan manis
Demikian cara sederhana pembuatan silase sebagai upaya menyimpan hijauan dalam jangka lama sehingga bisa digunakan saat paceklik pakan ternak ketika kemarau panjang.
Share this article :

Post a Comment

 
Design Template by belajaratr | Support by creating website | Powered by Blogger