News Update :
Home » » CARA MEMILIH BIBIT SAPI POTONG (BAKALAN) YANG BAIK

CARA MEMILIH BIBIT SAPI POTONG (BAKALAN) YANG BAIK

Penulis : Unknown on Tuesday, October 20, 2015 | 10/20/2015 07:14:00 AM




Cara memilih bibit sapi potong yang baik. Pemilihan ternak sapi untuk di pelihara atau sebagai calon pengganti bibit, memerlukan  keterampilan  khusus,  terutama  untuk  melatih  pandangan  serta  penilaian  akurat. Keberhasilan pemilihan ternak sapi  yang akan di  pelihara  akan sangat  menentukan keberhasilan usaha ternak walaupun semua bangsa dan tipe sapi bisa di jadikan bibit pengganti, namun agar diperoleh sapi hasil yang baik  diperlukan bangsa dan tipe sapi tertentu yang laju pertumbuhannya cukup dan mutunyapun bagus serta mempunyai adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya. Sehubungan pemilihan calon bibit ternak perlu mengetahui kriteria pemilihan sapi  dan pengukuran  sapi, sebab  pada  saat  peternak  melakukan  pemilihan  diperlukan pengetahuan, pengalaman dan kecakapan yang cukup diantaranya adalah:

1.Bangsa dan Sifat Genetik
Setiap  peternak  yang  akan  memelihara, membesarkan  ternak  untuk  dijadikan calon bibit pertama-tama harus memilih bangsa sapi yang paling disukai atau telah popular, baik jenis import maupun lokal. Kita telah mengetahui bahwa setiap bangsa sapi memiliki sifat genetik yang berbeda satu dengan yang lain, baik mengenai  daging  ataupun  kemampuan  dalam beradaptasi  terhadap  lingkungan sekitarnya dalam hal  beradaptasi  dengan lingkungan ini antara lain penyesuaian iklim dan  pakan,  berpangkal  dari  sifat  genetik  suatu  bangsa  sapi  yang  bisa diwariskan kepada keturunannya,  maka bangsa  sapi  tertentu harus  dipilih oleh setiap peternak sesuai dengan tujuan dan kondisi setempat, pemilihan ini memang cukup beralasan sebab peternak tidak akan mau menderita kerugian akibat faktor lingkungan  yang  tidak  menunjang.  Beberapa  jenis  bangsa  sapi  potong  yaitu  : Ongole,  Peranakan Ongole,  Brahman,  Limousine,  Simmental,  Angus,  Brangus, Bali, Madura, Chorolais dan Santa Gertrudis.

2. Kesehatan
Bangsa sapi  baik sapi sebagai calon bibit ataupun sebagai penghasil daging  harus di pilih dari sapi yang benar-benar sehat. Untuk mengetahui kesehatan sapi secara  umum,  peternak bisa  memperhatikan keadaan tubuh,  sikap dan tingkah laku, pernapasan, denyut jantung, pencernaan dan pandangan sapi.
a.   Keadaan tubuh 
1)   Sapi sehat, keadaan tubuh bulat berisi, kulit lemas.
2)   Tidak adanya eksternal  parasit  pada kulit  dan bulunya,  tidak ada tanda-tanda kerusakan dan kerontokan pada bulu (licin dan mengkilat).
3)   Selaput  lendir  dan  gusi  berwarna  merah  muda,  lebih  mudah  bergerak  bebas.
4)   Ujung hidung bersih, basah dan dingin.
5)   Kuku tidak terasa panas dan bengkak bila diraba.
6)   Suhu tubuh anak 39,5 C – 40 C.
b.   Sikap dan tingkah laku
1)   Sapi sehat tegap.
2)   Keempat  kaki  memperoleh titik berat sama.
3)   Sapi peka terhadap lingkungan (ada orang cepat bereaksi).
4)   Bila diberi pakan, mulut akan dipenuhi pakan.
5)   Cara minum panjang.
6)   Sapi yang terus menerus tiduran memberikan kesan bahwa sapi tersebut sakit atau mengalami kelelahan.
c.   Pernafasan
1)   Sapi  sehat  bernafas  dengan tenang dan teratur,  kecuali  ketakutan,  kerja  berat, udara panas dan sedang tiduran lebih cepat.
2)   Jumlah pernafasan : Anak  sapi 30/menit, Dewasa 10-30/menit.
d.   Pencernaan.
1)   Sapi sehat memamah biak dengan tenang sambil istirahat/ tiduran.
2)   Setiap gumpalan pakan di kunyah  60-70 kali.
3)   Sapi sehat nafsu makan dan minum cukup besar.
4)   Pembuangan kotoran dan kencing berjalan lancar
5)   Bila gangguan pencernaan, gerak perut besar berhenti atau cepat sekali.
6)   Proses memamah biak berhenti.
e.   Pandangan mata.
1)   Sapi sehat pandangan mata cerah dan tajam.
2)   Sapi sakit pandangan mata sayu.

3.   Seleksi calon bibit berdasarkan pengamatan/ penampilan fisik.
Bentuk atau ciri luar sapi berkorelasi positif terhadap faktor genetik seperti laju pertumbuhan, mutu dan hasil akhir (daging). Bentuk atau ciri sapi potong  yang baik, sebagai berikut :
a. Ukuran badan panjang dan dalam, rusuk tumbuh panjang yang memungkinkan sapi mampu menampung jumlah makanan yang banyak.
b.   Bentuk  tubuh  segi  empat,  pertumbuhan  tubuh  bagian  depan,  tengah  dan belakang serasi, garis badan atas dan bawah sejajar.
c.   Paha sampai pergelangan penuh berisi daging.
d.   Dada lebar dan dalam serta menonjol ke depan.
e.   Kaki besar dan kokoh.

 4.   Pemilihan terhadap bibit sapi potong meliputi :
a.   Sifat Kualitatif meliputi :
1)   Warna bulu jantan dan betina.
2)   Bentuk tanduk jantan dan betina.
3)   Bentuk tubuh jantan dan betina
b.   Sifat Kuantitatif meliputi :
1)   Berat badan jantan dan betina.
2)   Tinggi gumba jantan dan betina
3)   Umur jantan dan betina.
4)   Lingkar dada jantan dan betina.
5)   Lebar dada jantan dan betina.
6)   Panjang badan jantan dan betina.
7)   Lingkar skrotum jantan.

Sumber:  http://disnakkeswan.sulselprov.go.id/files/documents/1402927298-Pemilihan_dan_penilaian_sapi_potong_calon_bibit.pdf
Share this article :

+ comments + 1 comments

October 21, 2015 at 7:26 AM

Mantap kali bang infonya

Post a Comment

 
Design Template by belajaratr | Support by creating website | Powered by Blogger